Musim
liburan ini banyak wisatawan lokal maupun manca memadati kawasan wisata di
Yogyakarta. Salah satunya di Candi Borobudur, yang berada tepat diperbatasan
wilayah Yogyakarta - Magelang. Selain itu adapula Candi Prambanan, Candi Boko,
Candi Sewu, dll. GPS dengan software Sygic yang tertanam di
Android Samsung GT5360 saya mencatat segala lokasi kota Yogyakarta
yang menjadi tujuan wisata keluarga kecil saya, maklum sudah lama tidak
melakukan perjalanan wisata ke yogyakarta. Nah di liburan ini saya mengajak
keluarga kecil saya menyempatkan diri untuk menikmati indahnya Candi
Borobudur.Tidak itu juga, kami menyempatkan juga ke tempat-tempat wisata
disekitar yogyakarta. Memperkenalkan salah satu obyek wisata kepada anak
merupakan wujud pembelajaran untuk mencintai budaya bangsa sendiri. Salah
satunya Candi Borobudur yang bertempat di Magelang Jateng kurang lebih 130 Km
kearah selatan kota Yogyakarta. Ternyata pengunjung Candi Borobudur dapat
dikatakan lebih banyak dari hari biasa. Maklum-lah, ini liburan kenaikan kelas
dan memang merupakan hari libur panjang bagi anak-anak. Hal ini mempengaruhi
harga tiket masuk ke dalam Candi Borobudur dan Prambanan sebagai tujuan
keluarga kecil saya kali ini. Tiket masuk untuk orang dewas dibandrol Rp.30.000,- sedang anak-anak saja Rp 12.500,- Tetap oke-lah, dengan harga segitu
meskipun kita merogoh kocek yang dalam untuk masuk demi menikmati suasana yang
menyenangkan dari sejarah mahakarya peradaban negeri ini.
Yogyakarta
sekitar, disamping tempatnya sangat menyenangkan tersimpan begitu banyak wisata
kuliner di sana, Candi Borobudur yang bertempat di Magelang Jateng ini telah
membius banyak wisatawan dalam negeri
maupun dari luar negeri. Selain pemandangannya yang indah, tersimpan banyak
sejarah yang bisa kita ketahui di sana. Setalah puas berkeliling di Candi
Borobudur melihat-lihat hamparan bebatuan yang tertata apik....nggak lain dan
nggak bukan kita harus going ke penginapan untuk beristirahat, lumayan juga sih
perjalanan dari Magelang menuju kota Yogya. Cerita berlanjut di jalan
Malioboro....Singgah dulu beberapa saat ke Malioboro untuk mencari oleh-oleh
khas Yogyakarta dan mencicipi kuliner sajian khas berselera sambil mendengarkan
pengamen jalanan mengiringi santap makan malam kami.
Bukan hanya bisa
menikmati indahnya Candi Borobudur, Candi Prambanan dan kota Yogyakarta, acara
kami lanjutkan di hari kedua menuju ke Parangtritis. Berangkat jam 6 pagi
langsung check out setelah sarapan pagi, keluar hotel membeli bekal "nasi
gudeg" untuk makan siang di pantai. Tiba di Parangtritis langsung ambil
moment sekenanya, jeprat-jepret sampai puas. Parangtritis merupakan obyek
wisata yang cukup dikenal. Menurut mbah google, Parangtritis awal mulanya
berasal dari kata Parang Tumaritis atau air yang menetes (tumaritis) dari atas
batuan (parang). Dan menurut masyarakat setempat pantai Parangtritis adalah
lokasi dari kerajaan Kanjeng Ratu Roro Kidul, ratu penguasa dari pantai
selatan. Nah ! kalo menurut para ahli bumi, kawasan parangtritis merupakan
pertemuan antara 2 lepengan Eurasia dan Hindia-Australia. Dari pertemuan dua
lempeng tersebut mengakibatkan timbulnya mata air panas di Parangwedang yang
tak jauh dari Parang Kusumo. Di Parangtritis ini banyak petilasan yang masih
ramai dikunjungi orang untuk “ngalap berkah” seperti Gua Langse petilasan
Karang Kusumo, makan Syekh Bela Belu, Syekh Maulana Maghribi, dan Kyai
Selohening. Setelah berjam-jam menghabiskan waktu di Parangtritis perjalanan
kami lanjutkan menuju ke candi Prambanan. Begitu nyampe di lokasi candi, cuaca
tidak bisa diajak kompromi, Panaaasss......!! Namun halangan itu bisa diatasi
dengan banyaknya penyewa payung buat menghindari teriknya panas
matahari....huffft. Bukan hanya bisa menikmati indahnya Candi Prambanan, disini
juga wisatawan bisa menikmati hiburan lain. Seperti bersepeda yang bertarif Rp
20.000,- untuk sepeda tandem, Rp 10.000,- per orang, kemudian masih ada wisata
menunggang kuda yang perorangnya dikenakan biaya Rp 20.000,-. Selain itu, saat
melewati jalan keluar dari wisata Candi kita akan disuguhkan banyaknya rusa
dikebun dan ada juga burung kasuari.
0 komentar:
Posting Komentar