Related Post

Rabu, 28 Desember 2011

CARRIER IQ PENGINTAI PENGGUNA PONSEL PINTAR

carrier IQ
Trevor Eckhart tidak sedang iseng ketika menemukan sebuah peranti lunak yang ternyata mampu mengetahui setiap tingkah laku pengguna perangkat pintar pada awal bulan ini..
Melalui video YouTube, peneliti masalah keamanan sistem operasi Android itu menunjukkan bahwa software tersebut bisa membaca setiap tombol yang disentuh melalui ponsel HTC yang menjadi “kelinci percobaan”.
Bukan hanya bisa memahami ketikan, seluruh kegiatan di ponsel cerdas yang telah terinstal program tersebut, misalnya lokasi di mana pengguna handset itu berada, nomor telepon masuk-keluar, berbagai pesan, sampai situs yang dikunjungi, ikut terekam.
Korbannya bukan hanya pengguna ponsel Android, tapi belakangan, Carrier IQ juga dideteksi ada pada hampir semua sistem operasi, misalnya iOS di iPhone, BlackBerry, WebOS, dan Symbian pada Nokia.
Walhasil, temuan itu memicu kehebohan di dunia teknologi. Beberapa otoritas di Eropa, seperti Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia, sampai mencari tahu apa dampak yang ditimbulkan dari software ini. Mereka langsung menanyakan kepada operator telepon dan vendor smartphone mengenai keamanan data pelanggan.



Konsumen pun tak tinggal diam. Sejumlah pengguna ponsel pintar yang mengetahui handset mereka telah disusupi Carrier IQ mengajukan gugatan ke pengadilan di Los Angeles, Amerika Serikat.
Dalam surat gugatan, mereka menuding operator seluler T-Mobile USA dan Sprint Nextel Corp, serta vendor ponsel, Motorola Mobility Holdings Inc, Samsung Telecommunications America, dan Research In Motion Ltd, telah melanggar privasi.
Menurut situs resmi Carrier IQ, tercatat lebih dari 141 juta perangkat atau handset yang menggunakan software ini.
Setelah menjadi perdebatan panjang, Carrier IQ, perusahaan yang membuat software pengintai ini, angkat bicara. Vice President Carrier IQ, Andrew Coward, mengatakan peranti lunak yang dijual perusahaannya bukan untuk memata-matai aktivitas pengguna telepon seluler cerdas.
Kendati tidak membantah bahwa Carrier IQ dapat membaca setiap tingkah laku pengguna ponsel pintar, Coward mengatakan layanan itu untuk memenuhi keperluan vendor atau operator telepon dalam menganalisis, meningkatkan, dan melakukan perbaikan layanan kepada pengguna.
"Kami sangat sadar bahwa informasi ini sensitif. Ini adalah harta karun," ujarnya. “Tapi kami tidak diizinkan untuk menjual data kepada pihak ketiga atau memprosesnya dengan alasan apa pun."
Jika ada vendor ponsel yang meminta supaya Carrier IQ dimasukkan ke dalam perangkat buatan mereka, Coward mengatakan perusahaannya selalu meminta izin ulang untuk membenamkan software itu sebelum produk tersebut dilempar ke pasar.
Langkah yang sama juga dilakukan kepada operator seluler yang menggunakan layanan mereka. Data yang direkam dan disimpan Carrier IQ juga dibatasi sampai 30 hari.
Adapun operator seluler yang “diseret” ke meja hijau itu berdalih bahwa software ini semata dipakai untuk melacak pengalaman pelanggan dalam menggunakan layanan mereka. Misalnya, untuk mengetahui apakah sambungan telepon, pesan teks, dan aktivitas berselancar di Internet lancar, tersendat, atau berhenti sama sekali. Dengan demikian, operator bisa lebih cepat memperbaiki jika terjadi gangguan dalam jaringan mereka.
Lalu, bagaimana dengan password dan konten yang kita gunakan di handset? Para operator itu mengatakan seluruh data yang berkaitan dengan privasi pelanggan akan tetap aman.
Bisa jadi inilah risiko yang harus ditanggung pengguna perangkat pintar. Jadi, apakah Anda akan memilih ponsel “jadul” supaya bebas dari Carrier IQ?


Sumber : Tempo.co

0 komentar:

Posting Komentar